Pengertian resensi informatif adalah resensi yang memberikan penjelasan keseluruhan isi buku dengan ringkas. Untuk mengetahui contohnya, simak disini.
Resensi informatif adalah salah satu jenis resensi. Masing-masing resensi memiliki struktur yang berbeda. Untuk mengetahui secara detail tentang definisi dan contoh resensi informatif, simak uraian di bawah ini.
Definisi Resensi Informatif
Resensi adalah kata yang disadur dari bahasa Belanda resentie (pembahasan / kupasan).
Secara umum ulasan informatif adalah resensi yang menceritakan atau memberikan gambaran tentang isi suatu buku dengan padat dan ringkas.
Unsur yang perlu diperhatikan sebelum melakukan ulasan informatif yaitu, judul buku, nama penulis, penerbit dan tanggal terbit.
Langkah-Langkah Menulis Resensi
Terdapat beberapa step atau langkah yang perlu diperhatikan ketika menulis resensi, diantaranya sebagai berikut.
- Mencantumkan Judul dan Nama Penulis
Judul dan nama penulis adalah hal pokok yang harus dicantumkan. Sehingga ketika ada pembaca yang tetarik dengan ringkasan cerita bisa mudah menemukan buku tujuannya.
- Memberikan Ringkasan
Ringkasan berisi tentang keseluruhan isi buku. Gambaran global terkait cerita yang ada di dalam buku tersebut.
- Memberikan Penilaian
Penilaian ini mencangkup kekurangan dan kelebihan. Bisa berkaitan dengan isi buku, bisa juga berkaitan hasil cetakan buku. Misal, kertas yang digunakan, pemilihan font, dan masih banyak lainnya.
Contoh Resensi Informatif
Berikut adalah gambaran sederhana tentang resensi informatif yang bisa bisa dijadikan acuan.
- Judul Buku: Fantasmagoria
- Karya: Pramudya Utari
- Penerbit: Gramedia
Fantasmagoria adalah novel yang bercerita tentang kisah seorang anak yang mengalami broken home sejak kecil. Ayah dan ibunya berpisah ketika ia masih berusia TK. Ayahnya menikah dengan perempuan lain dan ibunya pergi bekerja ke tempat yang jauh dari tempat tinggalnya. Kesehariannya, ia dirawat oleh kakek dan neneknya. Tokoh dalam cerita tersebut bernama Adinda Balsam.
Dominasi latar tempat dalam cerita tersebut adalah pondok gontor putri. Selepas lulus SD Adinda Balsam melanjutkan sekolah di pondok pesantren. Dari sinilah semua kisah berawal. Setiap rentetan kata yang diketikkan penulis membuat pembaca bisa memahami dengan detail keadaan si tokoh. Si tokoh yang rindu ayah, rindu ibu, lebih tepatnya ingin merasakan punya keluarga utuh.
Konflik yang tidak kalah mencekram perasaan, ketika berada di lembar yang bercerita tentang kakek yang merawatnya meninggal dunia. Seolah detik itu, kaki-kakinya tidak berpijak ke tanah. Dalam kehidupannya, seolah duka, duka, duka, dan duka yang menimpa.
- Kelebihan Novel FantasMagoria
Kelebihan dari novel Fantasmagoria lebih mendominasi dibandingkan kekurangannya. Dari sisi ketebalan tergolong standar. Tebalnya hanya berkisar 300 an halaman. Kalau dibaca tuntas, kira-kira hanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari.
Bahasa yang digunakan sederhana, tetapi indah dan enak dibaca. Sehingga pembaca tidak perlu mengernyitkan kening untuk memahami setiap kalimat yang ditulis.
Penggambaran tempatnya sangat detail, pembaca bisa terjebak dan mengira seolah itu kisah nyata yang dialami si tokoh. Selain detail, juga mampu mengobrak-abrik perasaan.
Selain cerita tentang kedukaan hidup yang dialami Adinda Balsam, penulis juga cerita tentang kehidupan menyenangkan dan lucu ketika Adinda Balsam berada di pondok. Dan semua kisah tersebut tetap teramu dengan indah.
- Kekurangan Novel Fantasmagoria
Kekurangan novel Fantasmagoria, terkadang alurnya meloncat. Sehingga perlu ingatan dan pemahaman yang bagus agar bisa memahami isi cerita dengan sempurna.
Kesimpulan
Dari penjelasan dan contoh yang diuraikan di atas, dapat ditarik garis simpul bahwa resensi informatif adalah resensi yang ditulis secara ringkas dan padat.